Rabu, 06 Januari 2010

7. GEREJA-GEREJA JAWA MENJADI ANGGOTA N.G.Z.V.

Siapakah Pendeta Vermeer itu ? Baiklah kita ajak para pembaca menengok sejarah Pendeta tersebut yang banyak membantu dalam pemberitaan Injil kepada orang-orang Jawa serta mengasihi Jemaat-jemaat Kristen Jawa yang masih muda.
Ds. Vermeer adalah seorang pendeta yang menjadi Pendeta utusan dari N.G.Z.V. (De Nederlandsch Gereformeede Zendings Vereniging) yaitu suatu Perkumpulan para Utusan dari Gereja-gereja Gereformeerd di negeri Belanda. Perkumpulan itu didirikan pada tanggal 6 Mei 1859 di kota Amsterdam dan menjadi satu-satunya partner di Jawa Tengah bagian Selatan.
Kedatangannya mula-mula di Tegal pada tanggal 14 Juni 1862 bersama keluarganya dan mula-mula ia ditugaskan di Jawa Tengah bagian utara, kemudian pada tanggal 10 Oktober 1867 kedudukannya dipindah ke Jawa Tengah bagian Selatan. Bersama keluarganya mereka lalu menetap di Purbolinggo. Sejak ia di Tegal, ia belajar bahasa Jawa selama 5 tahun dan ketika ia dipindah tugasnya di Purbolinggo disambut dengan gembira terutama oleh Ny. Van Oostrom. Tugas mula-mula yang dikerjakan ialah melakukan pelawatan kepelbagai daerah dan desa-desa dengan disertai oleh Ny. Van Oostrom dan beberapa kawan sekerja. Dengan cepat Injil meluas di desa-desa hingga sampai di daerah-daerah pegunungan Dieng membujur sampai di pegunungan Slamet. Ny. Van Oostrom menceritakan banyak tentang pemberitaan Injil di Bagelen yang sangat maju hingga meluas sampai di daerah Banyumas, Tegal dan Pekalongan. Timbulnya jemaat-jemaat didaerah pegunungan-pegunungan itu berasal dari daerah Bagelen. Diceritakan juga bagaimana cara kerja Pemberita-pemberita Injil di Bagelen yaitu Ny. Philips, Sadrach dan lain-lainnya, yang mempunyai semangat yang luar biasa. Ds. Vermeer sangat gembira ketika mendengar kabar itu. Lebih gembira lagi ketika rombongan para pemberita Injil datang di Banyumas untuk minta bantuan melayani Jemaat-jemaat di daerah Bagelen. Atas usaha Ds. Vermeer, Gereja-gereja Jawa di wilayah Banyumas menjadi anggota N.G.Z.V.
Dengan demikian maka segala kebutuhan Gereja dapat terjamin terutama buku-buku pelajaran Agama Kristen dan kitab-kitab Suci Bahasa Jawa. Semuanya itu terjadi pada tahun 1875.
Gereja Jawa di Bagelen diterima dan diakui sah menjadi anggota N.G.Z.V. berdasarkan laporan-laporan Ds. Vermeer dengan fakta-fakta yang nyata tentang kemajuan dan perkembangan Injil Kristus yang sangat cepat meluasnya. Dengan demikian keadaan daerah Bagelen menjadi perhatian besar di Gereja-gereja di negeri Belanda, lebih-lebih tindakan dan cara kerja Sadrach yang luar biasa.

(disalin dari Rewriting by Pdt.Immanuel Adi Saputro GKJ Sabda Winedhar)
http://gkjsabdawinedhar.blogspot.com/2009/02/kyai-sadrach.html